Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget

Jumat, 04 Juli 2014

Ramadhan di Benteng Terluas di dunia



Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat suci bagi umat Islam sedunia, dimana pada bulan ramadhan umat Islam akan menjalankan ibadah puasa dengan menahan lapar dan dahaga selama sebelum terbit matahari hingga terbenam matahari. 

Menjalankan puasa tentunya tidak sebatas menahan lapar dan dahaga tetapi hakikatnya adalah menahan seluruh kecendrungan yang bersifat duniawi dan mengutamakan yang ukhrawi dengan kushyu lahir dan batin. Olehnya itu pada bulan ramadhan kita diwajibkan untuk dapat menguasai diri dari pengaruh hawa nafsu dan pengaruh lainya yang dapat membatalkan puasa kita.Menahan hawa nafsu sekaligus menjaga kualitas spiritual kita adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan sehingga membutuhkan kesabaran dan ketabahan dalam menjalaninya. 

Dalam menjaga kualitas ibadah puasa akan lebih kushyu apabila kita melakukan hal-hal positif yang kiranya bernilai ibadah atau memperkuat penghayatan akan ibadah puasa yang kita jalani. Salah satunya dengan berkunjung atau ziarah ke tempat-tempat yang memiliki nuansa spiritual dan membangkitkan ghirah kita untuk beribadah. 




Pulau Buton dimana terdapat Benteng terluas di dunia yang merupakan peninggalan kesultanan Buton  yang memiliki banyak artefak kebudayaan Islam yang cukup indah untuk disaksikan. Buton, negeri para ressi (wali) begitu Mpu Prapanca menyebutnya dalam kitabnya Negarakertagama juga biasa disebut negeri seribu benteng yang merupakan bagian dari sejarah kebesaran peradaban Islam di nusantara.

(Salah satu pintu gerbang benteng keraton Buton)
Keindahan benteng keraton Buton dimulai dari arsitektur benteng yang berbentuk huruf min dengan filosofi sebagai  huruf nama depan nabi Muhammad SAW menjadi bukti begitu pekatnya pengaruh Islam di kesultanan Buton. Di tengah-tengah benteng terdapat sebuah masjid yang bisa disebut masjid Agung Keraton Buton. Di dalam masjid agung keraton Buton terdapat lubang yang menjurus kedalam tanah dan dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai pusat bumi atau dalam bahasa setempat disebut “puseno wuta” yang artinya secara harfiah adalah pusat tanah.

Selain itu didalam benteng juga terdapat makam para sultan dan juga terdapat makan raja gowa Sulawesi selatan. Ditambah letaknya yang strategis, cepat dijangkau karena lokasinya sangat dekat dengan kota Baubau dan berada diketinggian sehingga menampilkan panorama alam yang indah disekelilingya.

(Salah satu dinding benteng, tampak Kota Baubau)
Spirit Islam seakan-akan masih melekat kuat ditiap-tiap sudut-sudut benteng yang tersusun dari batu ini. sembari berziarah di makam Sultan Murhun (Sultan pertama Kesultanan Buton) yang tepat berada di tengah-tengah benteng tentunya dapat melahirkan gairah keberislaman yang kuat.Seakan-akan membuat kita yang hidup dizaman sekarang malu karena kita belum dapat menorehkan peradaban gemilang bagi Islam.

(Makam Sultan Murhum/Sultan pertama kesultanan Buton)
Berada dibenteng terluas di dunia yang merupakan peninggalan generasi Islam lampau akan mengetuk kesadaran dan hati kita terkait apa yang telah kita persembahkan untuk agama ini. Dengan demikian akan menjadi pemantik bagi kita untuk memperbaiki kualitas diri utamanya kualitas spiritual kita seperti puasa yang mungkin selama ini cukup terabaikan oleh hiruk pikuk kehidupan dunia yang melenakan.

Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa …





Tidak ada komentar:

Posting Komentar